Eddy Syarif: Kembali kepada UUD 1945 Asli

    Eddy Syarif: Kembali kepada UUD 1945 Asli

    OPINI - Melihat kehidupan berbangsa Ber-negara akhir-akhir ini banyak kalangan masyarakat prihatin akan nasib bangsa yang telah jauh menyimpang dari harapan pendiri bangsa seperti yang mereka tuangkan ke dalam UUD 1945 dan Pancasila.

    Kini, rakyat tersadar teriakan demi teriakan, itu semakin kencang marah, dan berseru dengan lantang untuk “Kembali kepada UUD 1945 asli”

    Reformasi 98 telah membawa bangsa ini, tak lagi berpijak pada buminya terbenam pada sifat individulalistik semakin menggila dan tak ada ujungnya. Sistem politik dan bernegara saat ini yang bukan milik kita. Rakyat gamang menitinya.

    Oligarki menggurita ke dalam sel-sel darah yang memimpin semakin jauh dari harapan tujuan berbangsa. Seperti yang telah diprediksi oleh pendiri bangsa dulu. Bila kita salah jalan, Bangsa akan terbelah.

    Pendiri republik pun telah memberi jalan ke arah gotong royong. Gotong royong tersebut suatu falsafah
    Yang ada dalam bumi pertiwi ini, dan digali serta,   digerakkan oleh keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan penghormatan terhadap martabat manusia Sila keempat menegaskan bahwa di dalam gotong royong pasti terdapat musyawarah untuk mencapai kata sepakat. Secara inklusif nilai-nilai Pancasila memiliki makna gotong royong.

    Hari ini pun, Jumat, 2 Februari pukul 14 wib di Gedung Joeang 1945 Menteng Jakarta, rakyat berkumpul
    untuk berseru “Kembali kepada UUD 1945 Asli.” Mari bergabung untuk kembali membawa obor arah bangsa yang benar, UUD 1945 dan Pancasila.

    Salam Sehat dan cerdas.

    Jakarta, 2 Februari 2024

    Eddy Syarif

    Tukang Foto Keliling Kampung.
     (Pemerhati Sosial)

    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Rino A. Sa'danoer: Hasil Survey Bloomberg...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Penolakan Terhadap PPN 12% Menjadi Bola Salju Perlawanan Rakyat
    Hendri Kampai: Mahalnya Biaya Pendidikan, Kebodohan Rakyat yang Sengaja Dipelihara
    Hendri Kampai: Belajar dari Korea Utara, Sebuah Kekuasaan yang Mencekam dari Dinasti yang Diwariskan
    Hendri Kampai: Jangan Sampai Rakyat Indonesia Merasa Dijajah Oligarki, Gerakan Vigilante Virtual Sudah Dimulai

    Ikuti Kami