Jakarta - PLT Ketua Umum DPP KNPI, Dian Assafri Nasa'i mewarning Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha. Dian meminta Giring tidak mengulangi bikin pernyataan kontroversial. Dian mengajak Giring ikut merawat suasana kebangsaan yang harmonis.
Hal tersebut disampaikan Dian menanggapi pidato Giring, yang mengatakan Indonesia akan menjadi suram pada periode mendatang apabila dipimpin seorang pembohong yang pernah dipecat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga:
5 Alasan Mengapa Anies Harus Jadi Presiden
|
“Mestinya sebagai Ketua umum Partai anak muda seharusnya Giring memberikan contoh yang baik bukannya justru menghujat bahkan menyerang kehormatan tokoh nasional lainnya, ” ujar Dian dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/12/2021).
Pernyataan kontroversi Giring pada HUT PSI ke-7 dan dihadiri Presiden Jokowi, menurut Dian, jangan terulang kembali. Sebab, jika Giring mengulangi perkataanya, hal tersebut akan membuat masyarakat semakin apatis terhadap peran dan kiprah anak-anak muda. Dikatakan Dian, dampak dari pidato Giring dapat merusak citra anak muda. Padahal, pemuda adalah aset dan penerus masa depan bangsa
“Konsep bernegara yang baik akan rusak dalam pikiran para pelajar mahasiswa pemuda dan masyarakat bahkan membuat mereka benci dan menjauhi partai partainya anak muda, ” katanya.
Menurut Dian, Giring mestinya menyampaikan pidato tentang optimisme, toleransi, dan pluralisme. Sebab, membangunan masa depan negara ini tidak bisa sendirian.
Baca juga:
Tony Rosyid: Semua Sepakat Pemilu 2024
|
“Negara ini harus kita bangun bersama-sama. Kalau pidato dengan narasi seperti yang disampaikan Giring, anak-anak muda lambat laun akan menghapus toleransi. Mereka yang memandang bahwa orang lain buruk, musuh bagi kemodernan, kebebasan, dan semacamnya. Jadi, jika hari ini kita mendapati begitu banyak fenomena kebencian pada sesama anak bangsa, ” tandasnya.
Dian kemudian mendorong Giring belajar kepada Presiden Jokowi, soal bagaimana membangun optimisme, kesejukan dan kehamonisan sesama anak bangsa.
“Pak Presiden Jokowi susah payah membangun keharmonisan. Giring harus belajar dan mencontoh Presiden Jokowi mengindari perselisihan dan merawat kesejukan suasana kebangsaan kita. Yang ditekankan presiden adalah budaya kerja, kerja, dan kerja, ” tutur Dian.
Menurut Dian, pidato Giring bisa dikatagorikan menyesatkan dan sebuah tindakan yang tidak terpuji karena dia seorang pimpinan Partai politik. Disebutkan Dian, pidato kontroversi Giring tersebut dapat merusak tatanan kehidupan demokrasi.
“UU kita menjamin dan melindungi kebebasan berpendapat namun tetap menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan, saling menghormati dan menghargai sesama anak bangsa, ” pungkas Dian yang juga Tokoh Muda Asal Lampung.
Dian menambahkan, anak-anak mudamembutuhkan keteladanan dari seorang pemimpin, bukan justru malah sebaliknya , sengaja menciptakan suasana yang tidak harmonis sesama entitas suatu bangsa, yang pada akhinya dapat menimbulkan perpecahan dan kesalahpahaman.
“Kalau terus bikin gaduh, itu berdampak luas kepada masyarakat yang menginginkan kedamaian dan ketentraman. Sekali lagi, saya minta Giring tidak mengulangi pernyataan kontroversi karena itu berpotensi menimbulkan pertentangan dan pertikaian antar sesama anak bangsa, ” tambah Dian yang juga aktif sebagai Staff Pengajar di Universitas Pancasila ini.
Dian juga mengatakan sesorang tidak bisa dianggap sebagai pemimpin yg baik jika sering menyampaikan perkataan kotor dan buruk dengan narasi menyindir orang lain.
“Karena itu bisa menjadi cerminan bahwa pemimpin seperti ini tidak layak untuk memimpin Indonesia karena sungguh akan sangat berbahaya bila bangsa ini dipimpin oleh pemimpin yang bermulut kotor, ” tutup Dian mengakhiri keterangannya. ( FRI)