Jam 08.00 Kamis Besok Anies-Gus Imin Daftar

JAKARTA - Ingat, jam 08.00 ya. Jam 08.00 (pagi hari) Anies-Gus Imin daftar ke KPU. Lu, para relawan kagak boleh terlambat. Sebab, jam berikutnya ada pasangan lain yang daftar. Entar lu dikira pendukung calon lainnya. Makanya, kagak boleh terlambat bro.

Pastikan jam 07.00 lu udah di sekitar Jl. Imam Bonjol Menteng. Jam 08.00 masuk ke area sekitar KPU. Supaya lu bisa nyaksiin langsung Anies-Gus Imin masuk gedung KPU. Ini momen langka, jangan lu lewatkan.

Baca juga: Tony Rosyid: Kali Mampang Rampung Dikeruk, Keputusan PTUN Telat!

Lu entar punya catatan sejarah telah menjadi saksi dan pengantar calon presiden 2024-2029. Bisa lanjut 2029-2034. Dua periode, alias 10 tahun. Cukuplah untuk membuat pondasi perubahan signifikan buat negara besar seperti Indonesia ini.

Jangan lewatkan, dan jangan telat. Lewat dua-tiga jam lu datang ke KPU, calon lain yang datang ke KPU. Berabe entar. Bisa dikira lu pendukung calon lain.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Anies Harus Jadi Presiden

Infonya jumlah yang akan datang dan menyemangati pasangan Anies-Gus Imin dafatr ke KPU jam 08.00 besok ini adalah 20.000-an. Prakteknya, biasanya lebih. Amazing kalau tembus 100.000-an.

Eforia, boleh. Ini penyemangat. Memotifasi gerakan untuk menang. Eforia ini harus betul-betul kedepannya, pasca pendaftaran, membuat gerakan yang rapi, tertib, disiplin dan terukur kinerjanya. Bukan sekedar kerumunan bro. Mesti ada kerja-kerja terukur bro. Sekali lagi, terukur bro.

Baca juga: Anies Baswedan Menghadirkan Rasionalitas di IKN

Mau menang, ya harus kerja keras. Total dan fokus. Kagak boleh setengah-setengah. Kagak boleh sambil lalu. Totally.

"Sekali daftar, harus menang". Ini kata kuncinya bro. Sekali lu antar Anies-Gus Imin daftar, berpikir dan kerja keraslah untuk memastikan Anies-Gus Imin harus menang.

Baca juga: KPU RI dan Perludem Tandatangani MOU, Ekosistem Keterbukaan Data Kunci Kesuksesan Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada

Depok, 18/10/2023

Alex Wibisono

Baca juga: Tony Rosyid: Mampukah PKS Menjadi Partai Papan Atas?

Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa