JAKARTA - Ketua Umum Front Anak Muda Indonsia Institute (FAMII) dirinya mengkalim tetap menjaga dan mengawal keutuhan NKRI dari oknum oknum yang menginginkan situasi negara Indonesia tidak kondusif.
Dengan hal ini, FAMII mendorong dan mengajak organisasi kepemudaan seperti OKP Cipayung, para ormas-ormas dan mahasiswa untuk menjaga keutuhan bangsa.
Baca juga:
Tony Rosyid: Semua Sepakat Pemilu 2024
|
" Mari kita satukan misi untuk menjaga bangsa yang kita cinta ini dari bahaya radikalisme dan terorisme", katanya ke wartawan ( 22/09/22).
Ketua FAMII Usra Waiulung yang biasa disapa Uca menegaskan, menjaga keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak gampang. Dimana sejarah mencatat banyak negara bubar belum sampai berusia 70 tahun, hanya karena tidak adanya persatuan dan kesatuan bangsa.
Misal, lanjut Uca Negara Uni Soviet yang berumur 69 tahun bubar menjadi 15 negara, Yugoslavia bubar dan pecah menjadi 5 negara, Cekoslowakia pecah menjadi 2 negara. Dulu India dan Pakistan satu negara, dan akhirnya berpisah menjadi India dan Pakistan, termasuk Pakistan Timur dan Barat juga berpisah menjadi Pakistan dan Banglades.
"Alhamdullilah NKRI masih berdiri kokoh, bangsa yang kita cintai ini suda genap berusia 77 tahun, dan kita sudah memperingati Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2022 kemarin, diketahui Indonesia yang terdiri di atas 17.000 pulau, 500 lebih suku bangsa, 530 kabupaten kota, 34 provinsi, kemudian enam agama yaitu Islam Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu, tetap berdiri kokoh dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), " tegas Uca juga salah satu Aktifis Muhammadiyah
" NKRI sudah genap berusia 77 tahun bisa dipertahankan sampai akhir hayat, karena ada yang ingin merongrong negara ini. Dulu pernah ada Gerakan Aceh merdeka, ada Republik Maluku Selatan, dan ada Organisasi Papua Merdeka.dan gerekan separatis lainnya", sambungnya.
Ucha mengajak anak Bangsa Indonesia bersama sama bersatu tetap berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurutnya sudah menjadi tugas bersama untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, perbedaan suku, agama tidak boleh membuat kita terpecah belah.
" kami berpesan kepada seluruh elemen bangsa, termasuk ormas maupun paguyuban serta seluruh lapisan masyarakat dari Ujung Timur maroke sampai ke Bintuni untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa", harapnya.
Katanya, persatuan dan kesatuan bangsa ini adalah warisan nenek moyang yang sangat luar biasa yang harus tetap dijaga.
Uca mengingatkan kembali, pada tanggal 28 Oktober tahun 1928 lalu, waktu itu pemuda Indonesia berkumpul di Jakarta tahun 1928, dimana saat belum ada handphone, televisi masih terbatas, radio masih terbatas, koran masih terbatas, mereka berkumpul untuk satu tujuan yang mulia yaitu mempersatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Akhirnya mereka sepakat dan berikrar satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia, yang kenal dengan nama Sumpah Pemuda.
"Dan akhirnya 17 tahun setelah sumpah pemuda, berdirilah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu perjuangan dan semangat yang telah diwariskan nenek moyang harus kita jaga, dengan menjaga persatuan", Pungkasnya...( fri)