PALEMBANG - Anggota komisi IV DPR RI Slamet menilai program kampung iklim (proiklim) sangatlah bagus, akan tetapi belum ada desain bahkan dari awal perjalanannya murni dari inisiasi dan kesadaran masyarakat. Oleh karena itu pihaknya menemukan beberapa catatan dan juga akan mempertanyakan dorongan dari pusat maupun dari kementerian terkait dalam menjalankan program tersebut pada saat rapat dengar pendapat nanti.
Demikian disampaikan Slamet kepada Media usai dialog dan diskusi dengan warga Kampung Pro Iklim Sugiwaras RW 02 Kel. Talang Jambe, Kec. Sukarame, turut hadir Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Direktur Adaptasi Perubahan Iklim, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kepala BKSDA Sumatera Selatan, Palembang, Jumat (16/12/2022).
Baca juga:
Amsakar: Selamatkan Bumi dari Sampah
|
"Program ini secara prinsip bagus tetapi jangan sampai implementasinya sebenarnya muncul dari kesadaran masyarakat ketemu di jalan kemudian dikasih stiker, kita tidak ingin itu tetapi by design perencanaan yang bagus sehingga betul-betul menjawab perubahan iklim dengan serius dengan dibuktikan dengan anggaran yang keluar, " kata Slamet.
Politisi Fraksi PKS juga menjelaskan, dalam dialog dengan warga kampung iklim, pihaknya melihat bahwa warga telah menerima sejumlah sertifikat dan penghargaan dari pemerintah yang notabene program kampung iklim adalah Corporate Social Respobility (CSR) dari Pertamina sebagai bentuk tanggung jawab kepada lingkungan.
"Kesimpulan yang sudah kita rangkum, temuan temuan lapangan ini agar kita tindak lanjutin sebagaimana yang diharapkan, itu nomenklatur anggarannya sudah ada ternyata belum ada peran sama sekali dari KLHK bahkan itu peran dari CSR Pertamina yang secara tanggung jawab strukturalnya lebih kepada tanggung jawab kepada lingkungan, " pungkas Slamet. (afr/aha)