PENDIDIKAN - Bayangkan begini, Anda lulus kuliah, dapat ijazah keren, gelar mentereng, dan semangat untuk terjun ke dunia kerja. Tapi begitu melamar pekerjaan, eh, ternyata kemampuan kita dengan teman yang lulus dari kampus lain jauh berbeda. Miris, bukan? Di sinilah muncul ide lama yang sekarang terdengar segar kembali, gimana kalau ada Ujian Negara lagi buat lulusan perguruan tinggi?
Mari kita bongkar kenapa ide ini masuk akal dan—siapa tahu—bisa bikin semua lulusan kampus di Indonesia punya kualitas yang nggak jauh beda. Kalau di dunia perkuliahan sekarang sering terdengar keluhan "salah jurusan, " ya mungkin Ujian Negara ini bakal jadi semacam penyaring. Jadi sebelum masuk kuliah, kita bisa lebih jeli mengukur diri sendiri: apakah kita benar-benar cocok dengan jurusan ini atau cuma ngikut tren? Mari simak lebih jauh!
Baca juga:
Jarimatika Perkalian Super Mudah
|
Standar Pengetahuan dan Keahlian: Penting Banget, Bro!
Coba kita pikir, seandainya semua lulusan perguruan tinggi melewati ujian yang sama di akhir masa studinya, mereka tentu akan punya dasar pengetahuan yang selevel, dong. Ujian Negara bisa jadi tolok ukur, supaya setiap orang yang menyandang gelar sarjana di bidang tertentu memang punya kompetensi yang sama. Jadi, kalau ada Ujian Negara, nggak ada lagi tuh yang lulus setengah matang. Entah itu lulusan universitas terkenal di Jakarta atau kampus kecil di pelosok, mereka punya standar yang sama.
Standar ini penting karena industri di luar sana nggak peduli kampusnya di mana; yang penting lulusan itu punya skill yang mumpuni. Dengan adanya Ujian Negara, setiap perusahaan akan lebih yakin bahwa lulusan ini benar-benar siap kerja dan nggak cuma menang nama. Yang seru, kalau ini diterapkan, ada jaminan bahwa pengetahuan dasar setiap lulusan bakal sama kualitasnya. Dampaknya? Dunia kerja lebih nyaman menerima fresh graduate tanpa was-was soal kemampuan dasar.
Ukur Diri Sendiri Sebelum Menyesal, Jurusan Sesuai atau Cuma Sekadar Coba-Coba?
Ada lho yang masuk jurusan tertentu cuma karena “teman-teman pada ambil jurusan itu juga” atau karena “prospek kerja di bidang itu kayaknya bagus.” Padahal, ini adalah langkah pertama yang bisa bikin kuliah berantakan dan berujung rasa menyesal. Bayangkan betapa repotnya kalau tiga semester pertama sudah mengerjakan tugas yang bikin mual, lalu baru sadar “kok aku nggak cocok di sini, ya?”
Nah, di sinilah Ujian Negara bisa punya peran penting. Kalau tahu bahwa di akhir nanti ada ujian yang standar dan harus lulus, calon mahasiswa mungkin bakal lebih serius mikirin minat dan bakat mereka. Mereka akan lebih berhati-hati memilih jurusan yang benar-benar sesuai dengan apa yang mereka bisa dan sukai. Jadi, mereka nggak lagi sekadar ikut-ikutan, tapi benar-benar yakin bahwa mereka berada di jalan yang benar. Hasilnya? Minim rasa “salah jurusan” dan kuliah jadi lebih fokus, nggak asal-asalan.
Efek Domino: Pendidikan yang Lebih Berkualitas dan Relevan
Bukan cuma mahasiswa yang diuntungkan. Ujian Negara ini pasti bikin perguruan tinggi ikut gerak cepat memperbaiki kualitas pengajaran mereka. Mau nggak mau, mereka harus memastikan lulusan mereka bisa lolos ujian standar ini, yang berarti kurikulum dan metode pengajaran akan terus diperbaiki biar tetap relevan dengan dunia kerja.
Bukan cuma itu, Ujian Negara juga bakal membantu pemerintah dalam melihat jurusan mana saja yang perlu pembenahan lebih lanjut. Misalnya, jika banyak yang nggak lulus di bidang tertentu, artinya ada yang kurang di bidang tersebut. Ini bisa jadi bahan evaluasi dan perbaikan, sehingga pendidikan tinggi di Indonesia makin maju dan relevan dengan zaman.
Baca juga:
Panggil Namaku 'Siti'
|
Tantangan, Tapi Worth It!
Oke, ide ini memang kedengarannya ciamik, tapi tentu ada tantangannya. Nggak semua orang akan langsung setuju, terutama perguruan tinggi yang mungkin punya standar sendiri. Selain itu, butuh waktu dan persiapan yang matang untuk menyusun Ujian Negara ini, agar benar-benar sesuai dan merata.
Namun, jika kita semua mau bekerja sama, ide ini bisa banget diwujudkan. Bayangkan masa depan pendidikan tinggi di Indonesia yang lebih tertata, lebih merata, dan lebih berkualitas. Dengan Ujian Negara, nggak ada lagi deh cerita “lulus setengah matang” atau “salah jurusan.” Setiap lulusan siap kerja dengan skill yang jelas dan terukur, sehingga dunia kerja pun lebih terbantu.
Siapkah Kita?
Ujian Negara mungkin terdengar seperti langkah mundur ke masa lalu. Tapi dengan tujuan dan perencanaan yang tepat, ini bisa jadi solusi untuk menciptakan generasi lulusan yang kompeten dan siap bersaing. Yuk, kita pikirkan lebih dalam! Apakah kita siap untuk menyambut Ujian Negara sebagai jembatan menuju pendidikan yang lebih baik? Kalau siap, jangan cuma dibahas; saatnya kita dukung dan wujudkan!
Jakarta, 29 Oktober 2024
Hendri Kampai
Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia/JNI/Akademisi